[Skenario Film] Film Pendek "Wedding Dress"

8:46 AM



 Skenario film ini dibuat oleh Antonius Maxi Taswin, Cornellius Hans, Faustine Angeline, Gregorius Wisnu, Nadine Yvette Putri dan Satrio Cahyo sebagai tugas penggenapan untuk mata kuliah Penulisan Kreatif.
SKENARIO FILM WEDDING DRESS


Nama Karakter :
Anna DeWitt
Andrea DeWitt (Ibu Anna)
Simon DeWitt (Ayah Anna)
Kevin Watson (Suami Anna)
Elizabeth Watson (Anak Anna)
Stephanie Malloy
Lisa Malloy (Ibu)
Jason Green

Latar Tempat  : Virginia, Amerika Serikat
Waktu              : 1965, 1990, Present day (2015), musim gugur,
Alur                 : Campuran
Durasi              : 25 Menit

SCENE 1
1. EXT. PINGGIR JALAN PERTOKOAN – SORE HARI
            CAMERA BANYAK AMBIL CLOSE UP ADEGAN
BUAT SOSOK ANNA MISTERIUS DI OPENING AWAL
(Dramatic Background Music)
Anna menutup pintu kaca dengan lesu. Angin dingin di sore hari pada musim gugur menerpa wajahnya. Ia kembali berjalan keluar dari toko gaun pengantin untuk yang ke... entahlah, ia merasa ia sudah mencoba seluruh toko gaun pengantin di kota ini. FADE TO BLACK
MEDIUM CLOSE UP
LONG SHOT
(Dramatic Background Music)
Ekspresi wajah Anna kecewa sambil berjalan melihat sekitar
Anna  (Voice Over)   :
(Terlihat ekspresi penuh kekecewaan) Aku tidak mungkin mendapatkan gaun pengantin yang cocok untukku.
Kakinya terus melangkah ketika ia teringat kejadian tadi pagi. CUT TO
2. INT. RUMAH – PAGI HARI
Flashback
CU
FS INT.RUMAH
Anna menghembuskan nafas kesal. Sambil bertengkar dengan ibunya di depan gaun pengantin kuno itu dipajang.
(Dramatic Background Music)
(Memperlihatkan keadaan Gaun)
Anna (Voice Over)    :
Tidak mungkin, kan, aku memakai gaun pengantin kuno di hari pernikahannya? Well, gaun itu tidak buruk sebenarnya. Gaun itu masih bersih dan layak –bahkan terlampau layak untuk digunakan. Hanya saja gaun itu dibuat 25 tahun yang lalu. Gaun itu sudah ada sebelum aku lahir! Yah, tentu saja. Itu kan gaun pengantin ibu.
                                                                                                OVS Anna
(Background music off)
Ibu memarahi Anna dengan penuh ekspresi kekecewaan.
Ibu                  :
Kenapa kau menolak sih? Hari pernikahan mu tinggal satu minggu lagi dan kau belum menemukan gaun yang kau cari! Kau sudah mendatangi setiap toko yang menjual gaun pengantin tapi kau tidak menemukan satu pun gaun.
                                                                        CU Anna
FS Anna dan Ibu
Anna               :
Bu, gaun itu bahkan lebih tua dariku. Aku tidak cocok dengan modelnya. Terlalu kuno untukku, bu. Aku akan mencari gaun lagi hari ini. Aku pasti akan mendapatkan satu yang paling cocok untukku, seakan dibuat khusus untuk Anna. Ibu tunggu saja kabar dariku.
MS  Anna bersiap keluar
Zoom out dolly track Anna out Frame
Wide dari rumah
Anna kesal sebelum dan langsung terburu-buru keluar dari apartemennya. Ia malas bertengkar lagi dengan ibunya hanya karena ibunya keuhkeuh meminta Anna mengenakan gaun pengantin terkutuk itu. FADE TO BLACK
SCENE 2
1. EXT.PINGGIR JALAN PERTOKOAN-SORE HARI
                                                                                                CU Ekspresi Anna
CU Langkah Kaki
ELS keadaan kota
MS Anna Kebinggungan
Anna masih terlihat berjalan mencari tokoh bridal dengan ekspresi binggung dan kecewa.
Anna (Voice Over)    :
Memangnya apa sih faktor penentu yang dijadikan acuan oleh calon pengantin wanita untuk memilih sebuah gaun? Aku sendiri tidak tahu. Aku tidak suka dengan gaun pengantin yang mengembang dengan aksen manik-manik mewah layaknya gaun seorang putri. Berat sehingga membuat pengantin sulit berjalan dan menjadi kereta labu Cinderella ketika mengenakan gaun itu. Jadi selama ini aku hanya mencari gaun pengantin baru yang modern. Entah mengapa, bagiku gaun pengantin itu harus baru dan modern. Mungkin karena pernikahan merupakan awal untuk memasuki kehidupan baru. Selain itu aku terkenal sebagai sosok yang modis. Jadi sangat-sangat tidak mungkin jika aku memakai gaun pengantin milik ibu. Apa kata teman-temanku nanti begitu melihat si pengantin wanita yang modis mengenakan gaun kuno?

Anna (Voice Over)    :
Memangnya, pernikahan itu ditentukan oleh gaun pengantin? 
LS Anna di depan Toko Bridal
CU Anna
Tepat setelah ia berpikir seperti itu, ia melihat sebuah toko yang menjual gaun pengantin dengan aksen kuno ala era Victoria diujung jalan. Letaknya tepat diujung jalan sebelah kanan, membuatnya harus menyebrang.
Anna               :
(berbicara pada dirinya sendiri) Toko itu, belum aku kunjungi. Satu-satunya yang belum di kawasan ini.
Narasi Voice Over     :
Toko tersebut bernama All White dan memang terlihat dari cat toko yang berwarna putih yang sekarang sudah menjadi sedikit kusam karena termakan cuaca dan waktu.
Anna               :
Ya, ini yang terakhir.
MS Ekspres Anna Menghela Nafas
Knee Shot Langkah Kaki Anna
Anna menghela nafas dan memutuskan melangkahkan kakinya masuk ke arah toko itu. FADE TO BLACK                        
                
2. INT. RUANG TAMU TOKO BRIDAL -SORE HARI
FS Ruangan dan kegiatan steph
CU Steph
(Dramatic Music)
Steph menggantungkan gaun pengantin terakhir ke lemari kaca tempat ia menyimpan gaun-gaun pengantin yang dijualnya. Akhirnya setelah sedari pagi “merawat” gaun-gaun baik yang kuno maupun baru tersebut, ia dapat beristirahat.
3. INT. RUANG BELAKANG TOKO BRIDAL-SORE HARI
Dolly track zoom out
Cu memutar kunci
Panning ruang (First person camera)
MS Sofa
Namun seperti sudah menjadi kebiasaan, ia berjalan ke sebuah ruangan yang terletak di belakang toko. Perlahan dengan nafas berat ia memutar kunci pintu dan memasuki ruangan sempit namun nyaman yang berisi dua kardus album foto, satu kardus kaset video tape, dan kotak kayu kecil tempat ia menyimpan benda-benda paling berharga dalam hidupnya, yaitu benda-benda yang menjadi saksi bisu akan segenggam memori terindah dalam hidupnya. Terdapat satu buah sofa panjang yang tertutup plastik transparan, menandakan si pemiliknya tidak ingin menggunakan sofa tersebut lagi. CUT TO
Steph              :
Ah, debunya sudah mulai menumpuk.
First person camera CU gaun
CU Ekspresi Steph
OVS Steph mengambil gaun
WS Ruangan
Steph menghentikan langkahnya tepat didepan gaun di sudut ruangan. Matanya menerawang kosong, jauh ke sebuah memori yang selalu ingin ia singkirkan dari kepalanya. Dengan satu gerakan tangan yang lemah dan hati-hati, Steph mengambil gaun ini dan membawa nya keruang depan. CUT TO
                                                                                   
4. INT. RUANG TAMU TOKO BRIDAL-SORE HARI
Narasi Voice Over     :
Gaun itu berwana putih ala Victoria. Ada aksen pita dan brukat serta manik-manik menyerupai permata yang dijahitkan dibagian pinggang, sehingga orang yang melihat gaun tersebut akan mendapatkan kesan elegan sekaligus manis.

Steph (Voice Over)    :
Gaun pengantin tidak pernah menentukan sebuah pernikahan.

Dolly track slide from Steph Outframe until inframe
MS Steph duduk
CU Steph mebuka plastik pembungkus
Ia duduk diatas sofa bermotif bunga dan berwarna krem kecoklatan lembut. Membuat tubuhnya senyaman mungkin karena ia tahu jiwa nya tidak akan nyaman. Perlahan, Steph membuka plastik pembungkus gaun dan mengeluarkan gaun pengantin itu. CUT TO

SCENE 3
1. INT. RUANG TAMU TOKO BRIDAL-SORE HARI
Anna :
Permisi.
CU tangan Anna mendorong pintu
WS Anna masuk dalam ruangan
First person cam sebagai Anna melihat sekeliling
MS gaun yang ada di toko
FS Steph menghampiri Anna
Anna mendorong sedikit pintu masuk dari toko tersebut, mengintip dari celah yang ia buat ke dalam toko yang penuh dengan gaun pengantin kuno. Anna memberanikan diri untuk masuk dan melihat-lihat sekitar toko. Gaun-gaun indah berjejeran di kanan dan kirinya. Indah... begitu pikirnya. Terlalu terlarut dalam melihat-lihat, Anna tidak menyadari sosok wanita yang berjalan mendekatinya.

Steph  :
Ada yang bisa kubantu, nona?
CU Anna
CU Steph
WS Anna dan Steph dalam ruangan
Anna sedikit tersentak kaget dengan panggilan itu, seulas senyuman awkward mengembang di bibirnya.
Anna               :
(tersenyum) A-ah, tidak. Maaf kalau aku sudah masuk ke tokomu begitu saja.
Steph              :
Tidak apa, kau kan pelanggan, tentu ada hal yang dapat kubantu!
Dolly track zoom out, Anna dan Steph Outframe
WS Anna dan Steph
Menarik tangan Anna mendekat ke ujung ruangan, Steph membawa gadis itu ke depan sebuah meja kecil berlapiskan kain putih dengan dua kursi yang saling berhadapan mengapit meja itu.
Steph              :
Katakanlah, kalau kau berkunjung ke sini, sudah pasti mencari gaun pengantin bukan?
Anna               :
(mengangguk, lalu duduk di sebelah Steph) Sebenarnya aku sudah mencari ke berbagai toko, tapi tetap saja belum dapat menemukan gaun yang menurutku pas untuk kupakai nanti.
Steph (Voice Over)    :
Hmm, tidak bisa disalahkan juga sih kalau seorang gadis menjadi sangat pemilih dalam masalah gaun pengantin, karena pernikahan kan hanya sekali seumur hidup.
Steph                          :
Kalau begitu, gaun seperti apa yang nona inginkan? Mungkin saya dapat membantu nona menemukannya.
Anna                           :
(berpikir sejenak) Aku ingin sesuatu yang modern! Model terkini, dan tidak basi ataupun kuno.
Steph                          :
Modern ? (tertawa kecil). Tunggu disini, mungkin aku bisa membantu sedikit.(Beranjak dari kursinya, Steph melangkah menuju rak dimana gaun-gaun itu tergantung rapi).
WS Steph kembali
Beberapa saat kemudian, Steph sudah membawa tiga gaun dengan desain yang berbeda.
Steph                          :
Bagaimana dengan ini?
Steph mengangkat gaun indah tanpa lengan dengan manik-manik bertebaran di bagian atas, gaun yang tepat untuk menunjukkan lekukan tubuh karena modelnya yang melekat pada tubuh.
Anna                           :
Gaun yang indah. Tapi....
Steph                          :
Tidak sesuai?
Anna                           :
Ya, rasanya ada yang tidak pas dengan gaun itu jika aku yang pakai.
Steph                          :
Begitu?
CU Steph
FS Gaun kedua
Steph kemudian menyimpannya kembali, lalu melanjutkan ke gaun yang kedua. Kali ini gaunnya lebih mengembang, tapi tidak seperti gaun putri kerajaan. Beberapa helai kain tipis ditumpuk pada bagian yang mengembang, membuatnya terlihat besar, tapi tidak terlalu besar.
Tetapi, lagi-lagi Anna menggelengkan kepalanya.
Anna               :
Maaf, itu benar-benar gaun yang indah, tetapi bukan yang tepat untukku.
Steph              :
(tersenyum kecil) Kalau begitu, aku yakin gaun ini juga bukan yang tepat untukmu. (Sembari memperlihatkan gaun yang lebih polos dibanding kedua gaun yang pertama.)
Anna menggeleng, helaan nafas kesal berhembus keluar dari bibirnya.
Steph              :
Nona, kalau boleh tahu, umur anda sekarang berapa?
Anna               :
23 tahun, apa ada sesuatu dengan hal itu?
Steph              :
Tidak, tentu tidak. Saya hanya ingin bertanya, hal apa yang menurut nona menentukan pernikahan?

Anna harus jujur, ia tidak pernah memikirkan hal ini. Pernikahan adalah hari besar, dimana pengantin wanita dan pria diikat menjadi satu dalam tali pernikahan. Karena itu, ia merasa harus memakai sesuatu yang baru, dan modern.

Anna               :
Gaun? Dan pestanya mungkin?
Steph              :
Sebagai pemilik toko ini, saya sudah banyak melihat calon pengantin. Tentu mereka semua seperti nona, ingin mengenakan gaun pengantin yang cocok dengan mereka saat mereka berjalan ke pelaminan. Ada yang memilih desain polos dan simple, tetapi ada juga yang memilih desain lebih mewah. Tapi kalau boleh saya katakan, tidak semua klien saya bahagia karena memakai gaun yang indah. Ada juga pelanggan yang mengalami pernikahan keduanya karena pernikahan pertama tidak lancer dalam hubungan rumah tanggannya. Padahal, gaun yang ia kenakan dulu sangatlah indah dan modern pada saat itu. Ada juga yang memakai gaun yang sangat polos, tapi sampai sekarang, tetap bahagia.
Steph                          :
Tidak adakah gaun yang nona rasa cocok?
Anna                           :
(Menjawab dengan ragu) Mungkin ada.. Gaun ibuku.
Steph                          :
Oh? Kenapa tidak dipakai saja? Kalau nona sendiri juga sudah merasa cocok.
Anna                           :
(Mendengus kesal) Tidak, tidak, mana mungkin aku memakai gaun yang sudah kuno! Apa kata teman-temanku nanti? Aku tak mau memalukan diriku sendiri di depan mereka pada hari spesialku!
CU Steph geser ke Anna
Steph hanya mengangguk pelan, memberikan Anna seulas senyuman kecil. Ia mengerti, tidak sedikit kliernnya yang tidak mau memakai gaun turun temurun dalam keluarganya.
Steph                          :
Nona, maukah nona mendengar ceritaku sedikit?
            FS Anna dan Steph
Anna mengangguk, walau ia tidak mengerti akan mendengar cerita apa.
Steph                          :
Terima kasih, saya hanya berharap, cerita saya mungkin dapat membantu nona walau sedikit.
Zoom in dolly track ke arah mata Steph
Steph memejamkan matanya, memori itu kembali terbayang di benaknya seakan itu baru terjadi kemarin. FADE TO BLACK

SCENE 4
1.BLACK
Steph (Voice Over)                :
Saya mulai dari mana ya?
2. INT. TOKO BRIDAL-FLASHBACK STEPH-JAM 2 PAGI
WS Keadaan ruangan
FS Gaun
CU Eksprei Steph
Steph menghentikan kakinya dan kemudian mengangkat gaun putih itu tinggi-tinggi dari meja jahit. Ia memandang kagum sekaligus terharu pada sehelai pakaian yang ia buat dengan seluruh hati, jiwa, dan raganya selama tiga bulan terakhir ini. Kepada gaun pengantin yang akan membungkus tubuhnya satu minggu lagi, ia menitikan air mata bahagia.

MS Steph
OVS Steph melihat ke arah Jam
CU Eskpesi Steph Kelelahan
Steph bangkit dari duduknya. Ia melirik ke arah jam dinding. Jarum jam menunjuk angka 2 dan melihat keadaan diluar yang sudah gelap, ini berarti sudah pukul 2 dini hari. Punggungnya terasa pegal setelah berjam-jam lamanya duduk menjahit. Ia meringis pelan, namun kakinya tetap melangkah menuju cermin besar yang terletak di sebelah kiri jendela ruang jahitnya.

Full OVS dari Steph melihat ke kaca
CU Steph menghela nafas
Ia langsung melengos begitu berdiri didepan kaca. Ia memutar tubuhnya membelakangi kaca tersebut. Perlahan dan dengan sangat hati-hati, ia mencoba gaun itu. Steph menghela napas lega –sedikit lega. Setidaknya, gaun itu tidak kekecilian ataupun kebesaran. Gaun buatan sendiri memang yang terbaik. Atau... gaun buatan Steph lah yang terbaik, mengingat ia adalah seorang pemilik sebuah toko gaun pengantin.

(Sound Effect Jantung berdebar)
Jantungnya berdebar begitu keras seakan-akan ingin melompat keluar dari rongganya. Ia memejamkan kedua matanya rapat-rapat, jari telunjuk dan tengah saling mengait membuat tanda keberuntungan. Perlahan, Steph memuat tubuhnya menghadap cermin. Ia membuka matanya.
Calon pengantin perempuan dihadapannya adalah satu-satunya calon pengantin tercantik yang pernah ia lihat. Terlepas dari itu adalah bayangannya sendiri, Steph benar-benar merasa seperti itu. Mengapa? Gaun itu terlihat begitu sempurna di tubuhnya. Sebagai seorang pemilik toko gaun pengantin, keberhasilan terbesarnya ialah membantu calon pengantin perempuan menemukan gaun yang cocok untuk dipakai di hari pernikahan mereka. Sudah berapa banyak calon pengantin yang ia bantu dalam menemukan gaunnya. Namun diatas semua itu, keberhasilan terbesar Steph adalah saat ini. Saat ketika ia bisa membantu dirinya, si calon pengantin perempuan yang repot tidak bisa menemukan satupun gaun yang pas, menemukan gaun yang sempurna untuknya karena dibuat dibuat khusus untuk Steph. FADE TO BLACK

2. INT. RUANG TAMU APARTEMEN STEPH-FLASHBACK-PAGI HARI
                                                            CU Steph
WS Kegiatan Steph di Rumah
CU Minum kopi hangat
CU Roti Tawar dari mesin roti panggang
Steph langsung menelepon ibunya begitu ia terbangun pada pukul 8 di pagi hari. Ia menjepit ponsel dengan pundaknya sementara ia membuat secangkir kopi hangat dan menunggu roti tawar yang ia panggang jadi.
Steph                          :
Ibu, aku sudah menemukan gaun pengantinku!
Ibu Steph                   :
Maksudmu, gaun nya sudah jadi?
Steph mengangguk cepat. Menyadari ibunya tidak mungkin bisa melihat gerakan tersebut, Steph buru-buru menjawab.
Steph                          :
Ya, bu. Sudah jadi! Itu adalah gaun terindah yang pernah aku lihat dan aku buat.
Ibu Steph                   :
(tertawa kecil) Anak ini, tentu saja kau berpikir seperti itu. Itu kan gaunmu sendiri.
Steph                          :
(tertawa) Bu, bagaimana kalau ibu datang kesini hari ini? Aku tidak akan pergi kerja dan menunggu ibu. Lalu kita bisa mencoba gaun itu lagi. Setelah itu makan malam bersama. Aku yang memasak.
Steph mengoleskan selai coklat favoritnya ke atas roti tawar panggang yang akhirnya jadi juga.
Ibu Steph                   :
Itu adalah undangan yang paling ku tunggu-tunggu sejak kau dan Jason memutuskan untuk menikah!
Steph                          :
Baiklah, ku tunggu ibu di apartemen.
CUT TO

3. INT. RUANG TAMU APARTEMEN STEPH-FLASHBACK-SIANG HARI
            WS kegiatan
CU  panning dari Ekspres Anna ke ekspresi  Ibu Bahagia
Semuanya berjalan sempurna. Mulai dari mencoba gaun pengantinnya, membuat tudung kepala yang manis untuknya dalam waktu singkat (disini sang ibu menunjukkan keahliannya dalam art and craft). CUT TO

4. INT. SUPERMARKET-FLASHBACK-SIANG HARI
WS Steph dan Ibu Belanja
Dolly track geser
Pergi ke supermarket bersama Ibu –dan  mungkin untuk yang terakhir kalinya bagi Steph sebagai gadis kecil ibunya sebelum ia menikah. CUT TO.

5. INT. DAPUR APARTERMEN-FLASHBACK-SIANG HARI
FS Ibu dan Anna memasak
Acara memasak yang menjadi ajang sang Ibu mengomeli dan memberi pelajaran ekspres pada Steph yang masih canggung dalam hal memasak, sampai ke acara makan malam yang penuh tawa. CUT TO.

6. INT. KAMAR TIDUR-FLASHBACK-MALAM HARI
WS Anna dan Ibunya
CU Ibu bercerita
OVS Ibu ke Steph
Ibunya bertanya tentang persiapan pernikahannya dengan Jason. Bertanya tentang perasaan Steph. Ia kemudian menceritakan sepenggal kisah lama yang sudah berkali-kali didengar Steph dan tetap menjadi “dongeng sebelum tidur” favorit Steph. Kisah tentang ibu dan ayahnya. Lalu si ibu bertanya tentang kabar Jason. Jason yang saat ini sedang sibuk-sibuknya mengurus pekerjaan demi mendapatkan cuti sehabis menikah. Jason memang pekerja yang rajin. Meskipun bosnya sudah memberikan cuti tersebut, Jason tidak tinggal enak saja. Saat ini ia bahkan sedang dalam perjalanan kembali ke rumah sehabis pergi selama tiga hari ke London demi pekerjaan.
CU HP diambil Steph tulisan nomor tidak dikenal
Kemudian ponsel Steph menyala dan melantunkan lagu A Thousand Miles milik Vanessa Carlton. Lagu yang liriknya sedih dan mengisyaratkan seorang gadis yang tidak bisa melupakan kekasihnya memang, namun itu adalah lagu favorit Steph.
Ibu                  :
Siapa?
Steph              :
Tidak tahu, haruskah ku angkat?
Ibu                  :
Angkat saja. Siapa tahu penting.
Steph              :
(berbicara pada telepon) Halo?
CU Ekspresi Anna
Dan telepon itu adalah telepon terpenting sekaligus telepon yang paling ia tidak ingin angkat sepanjang hidupnya.
Fade Out


10. INT. RUMAH SAKIT-MALAM HARI
LS Steph dan Ibunya
Dolly Track mengikuti Anna yang sedang berjalan
MS Ibunya mengejar Steph
Putrinya berjalan cepat melewati orang-orang yang lalu lalang di rumah sakit. Sang ibu mengikutinya dari belakang, ikut menangis dalam hati setelah tadi berusaha keras untuk menghentikan tangisannya agar Steph juga bisa tenang.
Slow Motion
CU wajah Steph
CU Hp terjatuh
FS Gaun Pengantin
Begitu putrinya mengangkat telepon tersebut, sang putri langsung terdiam. Wajahnya memucat dan ponsel terlepas dari genggamannya. Nyonya Lisa tidak pernah melihat anaknya sesyok ini. Ia mencoba bertanya ada apa, namun Steph tidak menjawab. Steph justru berdiri dan mengambil gaun pengantin miliknya. Baru setelah itu, ia menangis kencang.
Ibu                  :
Steph...Steph!
Nyonya Lisa membalikan badan Steph dan mendapati pemandangan yang membuat hatinya kembali pedih.
Ibu                  :
Kau tahu Jason dimana?
MS Wajah Steph
WS Nyonya Lisa berjalan dengan Steph
Steph tersentak begitu mendengar nama Jason. Bola matanya tidak lagi kosong. Setitik air mata sudah terjatuh, disusul dengan yang lain. Steph menggeleng pasrah. Ia tidak tahu. Ia tidak mau tahu. Ia tidak mau mendapati Jason benar berada di gedung ini alih-alih apartemen Jason sendiri. Nyonya Lisa menuntun Steph ke ruangan tempat Jason berada.
CUT TO
11. EXT. JALAN RAYA-MALAM HARI
MS Steph telpon
CU ekspresi Steph
Kepolisian                  :
Halo. Selamat malam. Benar anda Stephanie?
Stephanie                   :
Iya benar saya Stephanie, dengan siapa saya berbicara?
Kepolisian                  :
Saya dari kepolisian, saya mendapati nomor nona merupakan nomor terakhir yang dihubungi oleh Tuan Jason melalui ponselnya. Tuan Jason telah mengalami kecelakaan di jalan tol. Mobil yang ia kendarai ditabrak oleh truk dari arah berlawanan yang memotong jalur tuan Jason. Kami mohon maaf, namun pihak kepolisian dan medis telah melakukan semampu yang kami bisa untuk menyelamatkan Tuan Jason....

FS Stephanie berlari
WS Suasana dimana Stephanie berlari
Flashback
Steph berjalan secepat dan semampu yang ia bisa. Ia tidak dapat melihat siapa saja orang yang ia temui dan lalui di sepanjang jalan menuju rumah sakit. Ia hanya bisa melihat wajah Jason. Sesekali kilasan memorinya dengan Jason yang sedang tertawa. Mereka begitu bahagia. Mereka seharusnya akan tetap bahagia.
Flashback
Steph seharusnya bisa menuntaskan gaun pengantinnya lebih awal. Bisa apabila ia tidak begitu repot dengan pikirannya yang labil yang selalu ingin mengganti model gaunnya. Dan ketika ia sudah menemukan model yang paling tepat, satu dengan aksen pita dan mutiara-mutiara putih kecil, semuanya tidak berjalan sesuai dengan rencana.
(Backsound Music A Thousand Miles – Vanessa Carlton)
Stephanie (Voice Over)         :          
Bodoh, bodoh...
Seandainya saja waktu bisa saya ulang. Seandainya saja saya mampu.
Saya pasti bisa mengenakan gaun pengantin itu.
CUT TO
12. INT. TOKO GAUN BRIDAL-SIANG HARI
Dip to black
FS Anna dan Steph
MS Wajah Anna
CU Kotak tisu
Anna tidak akan menyadari mata dan hidungnya mulai basah kalau Steph, si pemilik toko gaun pengantin ini tidak menyodorinya sekotak tissue. Ia begitu terhanyut dalam cerita Steph.
Anna                           :
Maaf, maaf, maaf.....
Anna tidak bisa menahan tangisnya terlebih ketika ia memandang Steph. Perempuan yang sudah mengalami kepedihan itu semua tersenyum tegar. Meski begitu, matanya yang memandang Anna menunjukan betapa kepedihan itu masih berbekas didalam hatinya. Steph tidak menangis. Air matanya sudah terlanjur kering.
Stephanie                   :
Sudah, sudah. Tidak apa-apa. Maafkan aku juga karena menceritakan kisah ini padamu. Seharusnya kau kan bahagia menjalang hari pernikahan mu dan bukannya menangis seperti ini.
Anna                           :
Kau seorang pejuang, Steph.
(Sad Music)
Anna dengan tulus menyatakan hal itu. Steph adalah seorang pejuang yang mampu bangkit dari kepedihannya. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana Steph bisa tetap menjalankan usahanya di bidang gaun pengantin. Bagaimana Steph bisa menghadapi puluhan gaun pengantin setiap harinya sementara kisahnya begitu memedihkan hati. Anna tidak bisa membayangkan bagaimana Steph mampu berfungsi –membantu para calon pengantin menemukan gaun pengantin yang paling cocok sementara ia tahu bahwa ia tidak akan pernah bisa memakai gaun pengantinnya.
OVS Steph ke Anna
MS percakapan
Steph              :
Nah sekarang... apa pendapatmu tentang gaun pengantin itu?
Anna               :
Aku mengerti.
Steph              :
Kalau begitu, bukankan sebaiknya kau pulang dan mencoba gaun pengantin ibumu? Aku bisa membantumu menyesuikan ukuran atau memodifikasi gaun sedikit. Gratis.
Anna               :
Benarkah gratis? Kalau begitu kau harus datang ke pernikahanku-. (Anna tiba-tiba berhenti bicara)
Anna (Voice Over)    :
Bukankah mengundangannya sama saja dengan membuka kepedihan Steph lagi?

Steph              :
Apa yang kau pikirkan? Aku dengan senang hati akan datang ke pernikahnmu, Anna.

Anna               :
Benarkah? Kalau begitu aku harus pulang lalu segera kembali dengan gaunku dan undangan untukmu. Gaun itu perlu setidaknya di laundry. Atau... bisakah kita menambahkan aksen pita putih pada gaun itu? Maksudku, menurut ku gaunnya terlalu polos. Hehe.
FS Anna membuka pintu
CU Anna bertanya
OVS Anna ke Stephanie
Steph mengangguk dan mengiyakan perkataan Anna. Ketika mereka berpamitan dan Anna sudah membuka pintu, tahu-tahu ia mumutar badannya.
Anna               :
Steph, kenapa kau menceritakan kisahmu padaku ?

(Inspirational Song)
Steph              :
Karena aku ingin kau tahu bahwa gaun pengantin tidak menentukan sebuah pernikahan. Dan.. apakah kau tahu? Banyak orang yang menikah dengan gaun yang indah, modern, dan mewah. Tapi apakah pernikahan mereka bahagia dan bertahan? Tidak. Gaun pengantin tidak pernah menjanjikan kehidupan setelah pernikahan, Anna.
FS Anna dan Stephanie
MS Anna senyum
Dolly track mengikuti Anna keluar toko
Anna mengangguk paham. Kemudian ia tersenyum dan kembali keluar dari toko gaun pengantin itu.
FADE OUT

13. INT. RUMAH ANNA-PAGI HARI
FS Anna dengan gaun
CU detil dari gaun Anna
MS Ibu menyisir rambut Anna
MS ke kaca
Si pengantin wanita tampak cantik dengan balutan gaun pengantin putih dengan aksen pita yang membalut tubuhnya. Meskipun gaun itu bermodel kuno, hal itu malah menjadi nilai tambah untuk gaun tersebut. Kuno, elegan, manis, dan memiliki kisah yang menyentuh dibalik jahitan-jahitan halus gaun tersebut.

Ibu Anna                    :
Ayahmu yang memesan gaun ini khusus untuk ibu.

Anna                           :
Benarkah? (ekspresi kaget)

Sang ibu mengangguk. Dari cermin, Anna melihat mata ibunya menerawang jauh. Seakan-akan mencoba untuk menggali kenangan 25 tahun yang lalu.
Anna                           :
Ibu, ayo ceritakan padaku bagaimana ayah bisa memesankan gaun itu untuk ibu?.

MS Nyonya Andrea duduk disamping Anna
(Love Song)
Nyonya Andrea         :
Kami bertemu disuatu siang yang terik pada musim panas. Sebuah festival di musim panas. Ia laki-laki terbaik yang pernah ku temui. Setelah beberapa waktu, kami memutuskan untuk menikah. Kala itu, kami berdua sama-sama tidak mampu untuk membeli sebuah gaun pengantin, bahkan yang paling sederhana, untuk kukenakan ketika hari pernikahan kami.
Aku berulang kali mengatakan tidak apa-apa. Aku bisa mengenakan gaun putih yang biasa kugunakan ketika ke pesta pernikahan sanak saudara. Ayahmu bersikeras ingin membelikanku gaun. Saat itu sudah hampir dekat ke hari pernikahan kami, kira-kira tiga hari sebelumnya, ketika ia datang dan membawa sepotong gaun pengantin tercantik yang pernah kulihat. Gaun-gaun itu tidak secantik dan seindah gaunku ini. Yang sekarang menjadi milikmu.
MS Nyonya Andrea memandang Anna
Jadi, putriku Anna, aku hanya ingin kau tahu.. bahwa bukan gaun pengantin yang menentukan pernikahan kalian. Tetapi ketulusan dan komitmen antara kau dan Kevin. Kau mengerti?
CU Anna terharu
Anna                           :
Aku mengerti, Ibu..
CUT TO
14. INT. PESTA PERNIKAHAN-SIANG HARI

WS suasana dibalik pintu ruangan pernikahan
FS Tuan Simon dengan Anna
MS Tuan Simon berbicara kepada Anna
Lengan Anna sudah terselip sempurna pada lengan Ayahnya yang dulu kerap kali menggendong Anna. Jantungnya berdebar begitu keras. Ia merasakan jari jemarinya sudah berubah dingin dan kakinya sudah seperti jelyl karena rasanya ia tidak mampu melangkah. Ia merasa pusing dan mual.


Tuan Simon               :
Gugup?

Ayah dan anak ini sudah bersiap dibalik pintu dimana di balik pintu itu terdapat ratusan tamu dan tentunya Kevin yang menunggu kehadiran sang pengantin perempuan.

Anna                           :
Sangat.... (Tenggorokan kering)

Tuan Simon               :
Aku juga......
Anna menoleh kepada ayahnya dan tertawa. Sang ayah juga menertawai dirinya sendiri.

Tuan Simon               :
Saat ini aku lebih gugup dari 25 tahun yang lalu ketika aku menunggu ibumu di altar.

Anna                           :
Yang benar saja, Ayah ?

Tuan Simon               :
Benar! Ayah kan harus menopangmu agar kau tidak jatuh di pertengahan jalan menuju altar, Anna.

Anna kembali tertawa bersama dengan sang ayah. Selalu seperti ini. Ayahnya selalu bisa menenangkan Anna dengan caranya sendiri.

Tuan Simon               :
Kau terlihat sangat cantik, nona muda.

Anna                           :
Maaf, Tuan. Sebentar lagi aku akan menikah.
Kedua nya kembali tertawa, Anna mulai merindukan saat-saat ketika ia dapat bercanda dengan bebas dan kapan saja dengan ayahnya lagi. Pernikahan merupakan sesuatu yang ia nantikan, namun pernikahan itu dapat sedikit banyak merubah kehidupannya.

Tuan Simon               :
Tidak. Ayah sungguh-sungguh. Kau terlihat cantik. Gaunmu-

Anna                           :
Gaun ibu.
First Person Tuan Simon melihat gaun Anna
Tuan Simon               :
Gaun yang tadinya milik ibu, (sambil memutar kedua bola matanya).
Sangat cocok dan sempurna untuk mu.

Anna tersenyum mendengarnya. Sebenarnya, sejak ia tahu kisah dibalik gaun pengantinnya ini,
ia menjadi berdebar-debar dan mempertanyakan apakah ayahnnya menyukai penampilannya
atau tidak. Mengingat ini adalah gaun yang dulu dikenakan ibunya ketika menikah.

MS Wajah Anna dan Tuan Simon
Anna                           :
Ayah, apabila aku boleh tahu... kenapa ayah berkeras untuk memesankan gaun ini khusus
untuk ibu?

(Inspirational Song)
Tuan Simon               :
Putriku,  Anna. Gaun pengantin memang tidak menentukan pernikahan. Tapi ayolah, calon Pengantin perempuan mana yang tidak ingin mengenakan gaun pengantin di hari pernikahannya? Setiap kali ibumu berkata tidak apa-apa ia tidak mengenakan gaun pengantin, aku semakin ingin membelikannya gaun pengantin. Ayah akui, ayah bekerja dengan sangat keras untuk mengumpulkan uang. Ayah bekerja siang dan malam. Ketika akhirnya uang itu terkumpul, ayah mencoba mecarikan satu gaun yang paling pas untuk ibumu. Tapi ayah tidak bisa menemukan satu gaun pun. Bukan karena tidak cocok dengan ibumu, tapi karena gaun itu tidak cukup pantas dipakai oleh seorang perempuan yang begitu baik dan tulus seperti ibumu. Oleh karena itu aku memesankan satu yang khusus untuknya. Kau tahu? Sedikit banyak aku yang mendesain gaun ini. Ini adalah wujud cinta, ketulusan, dan komitmenku kepada ibumu, Anna.

Dolly Track menuju pintu terbuka
WS Suasana ruangan dan tamu yang hadir
Behind FS Ayah dan Anna berjalan
MS Ayah dan Anna Berjalan

(Wedding Song)
Anna merasa matanya sudah hampir basah lagi.  Akhir-akhir ini ia menjadi begitu emosional. Tepat ketika ia selesai memeluk sang ayah, pintu terbuka. Lagu pernikahan mengalun lembut dari dalam ruangan. Dengan langkah pasti dan genggaman sang ayah yang memegang lengannya, Anna melangkah menuju kehidupannya yang baru.

14. INT. PERAPIAN RUMAH-PAGI HARI
Dolly Track bergeser tiap foto
CU tiap foto

Lisa                 :
Bukan hanya mewahnya gaun ataupun besarnya pesta yang menentukan sebuah pernikahan.
Ada pernikahan mewah tetapi rumah tangga hancur, ada pula yang sebaliknya. Pernikahan
Bukanlah sesuatu yang dinilai dari keindahan atau kemewahan. Seindah apapun pernikahan
yang diadakan, bukan berarti hal itu akan berlanjut selamanya. Ketulusan, kasih sayang,
saling mengerti satu sama lain yang akan membuat kebahagiaan itu berlanjut selamanya.
Camera blur
Dip to black

Tangan yang sedari tadi bekerja menaruh bingkai-bingkai foto itu berhenti, menaruh foto sepasang pasangan yang sudah tua di akhir dari barisan itu. Keduanya terlihat bahagia, membawa senyuman pada sosok yang bekerja tadi.

(Setelah selesai meletakan foto) Bukankah begitu, Ibu?
(Urutan foto: Pernikahan anna – Lahirnya anak –Foto ulang tahun pertama anak anna – masuk sd – masuk smp – masuk sma – lulus kuliah – dengan calon menantu – pernikahan anak anna – foto anna dan suaminya yang sudah tua)

You Might Also Like

0 comments

Subscribe